Hidup damai itu dasarnya adalah sikap saling menghargai dan menghormati sesama teman. Damai itu bukan cuma berarti nggak ada berantem, tapi kita juga harus mengakui kalau setiap teman itu berharga. Caranya, dengan bersikap hormat setiap hari.
Saling memaafkan itu artinya kita dengan sadar mau melupakan kesalahan yang dibuat orang lain. Memaafkan yang hebat itu adalah kalau kita nggak pilih-pilih siapa yang kita maafin, walaupun mungkin saja dia nanti akan berbuat salah lagi.
Menurut Pak (F), guru itu punya peran penting buat ngajarin kita memaafkan. Cara paling bagus, kata beliau, ada tiga. Pertama, guru harus kasih contoh dengan memaafkan secara tulus. Kedua, guru harus ngobrol dari hati ke hati sama murid. Tapi yang paling penting adalah yang ketiga, yaitu menjadikan sikap pemaaf sebagai kebiasaan setiap hari.
Menurut teman-teman kita, (I) dan (G), memaafkan itu penting banget buat pertemanan. Kata (I), kalau kita nggak mau memaafkan, nanti jadi susah punya teman. Temannya, (G), juga setuju dan bilang kalau memaafkan itu bikin senang. Menurutnya, kalau ada teman yang minta maaf dengan tulus, hati kita jadi ikut senang dan lega.
Jadi, kesimpulannya adalah hidup damai yang saling menghormati itu bisa terjadi kalau kita mau saling memaafkan dengan sadar dan tulus. Pak (F) ngajarin kita kalau memaafkan itu bisa dipelajari lewat contoh dan kebiasaan. Ini cocok banget sama pendapat (I) dan (G) yang merasa kalau memaafkan itu penting biar bisa punya banyak teman dan bikin hati jadi bahagia.
Penulis : Faisal, Fazlurrahman, Adnan, Syafara, Annisa
Editor : Amar Ma’ruf